Senin, 23 September 2013

Kewirausahaan



1.     SUKSES BISNIS MODAL DENGKUL

Prestasi puncak itu hanya dapat diraih jika ada hasrat yang kuat.
David C. Mc Clelland.
Mengidentifikasi sukses adalah pekerjaan yang sulit. Tidak mungkin semua orang sepakat, bahkan jika didiskusikan berhari-hari pun tidak akan selesai. Sebagian orang menyamakan sukse dengan kesehatan, sebagian lain menyamakan dengan kebahagiaan, sebagian lain lagi menyamakan dengan kekayaan, dan seterusnya.
Sukses adalah sebuah proses yaitu suatu perjalanan yang harus ditempuh sepanjang hidup, maka sukses bisnis memiliki tiga kunci utama, yaitu:
a.       Mengetahui bisnis anda.
b.      Menumbuhkan potensi bisnis anda.
c.       Menaburkan benih yang bermanfaat di lingkungan bisnis anda.
A.    Modal Dengkul
                        Di Indonesia ada istilah yang sering mempunyai konotasi negative dan menjadi bahan olok-olok serta sinisme masyarakat yaitu modal dengkul. Padahal bila modal dengkul itu diartikan sebagai modal keringat atau modal seadanya, ada yang mengatakan mulai dengan kecil-kecilan, maka ia merupakan sumber daya yang penting. Menurut Bondan Winarno dalam bukunya “seratus kiat, kurus sukses kaum bisnis”,Jepang telah membuktikan semboyan manusia adalah harta yang paling pokok dalam menjalankan usaha. Ketika Hiroshima dan Nagasaki di bom, Jepang boleh berkata remuk. “kaca selebar telapak tangan saja kami tak punya”, kata seorang anggota parlemen Jepang mengenang kejadian itu.
                        Menurut Bondan Winarno, apakah kita harus menunggu dibom atau mengalami kebakaran hebat yang menghancurkan semua milik kita agar dapat bangkit lebih tegar di atas puing dan serpih itu ? karena pada titik terbawah seperti itu keadaan tidak bisa lebih buruk. Tak perlu memang, asal kita sudi belajar dari pengalaman bangsa lain yang telah bangkit dari kehancuran.
B.     Lingkungan yang memaksa
                        Ada tanggapan bahwa lingkungan yang merupakan ancaman, paksaan, dan bahaya yang terus menerus membuta manusia jauh berkemampuan, segala akalnya menjadi jauh lebih hidup, segala pikirannya menjadi lebih tergugah. Hal itu dapat dibuktikan seperti yang dikatakan David C. Mc Clelland bahwa para imigran biasanya memiliki kebutuhan berprestasi yang tinggi, sehingga Amerika Serikat, Australia, Kanada, dan Swedia sebagai negara-negar imigran telah menunjukkan hasil kemajuan yang melebihi negeri nenek moyang mereka.
                        Jepang dan Jerman barat merupakan gambaran serupa meskipun tanpa adanya perantauan. Kekalahan dan kehancuran dalam Perang Dunia ke-2 membuat mereka tidak ada jalan lain selain mengatasi kesulitan, maka berjuanglah mereka sehingga mereka yang hancur menjadi yang paling akokoh. Mereka kalah dalam perang, tetapi menang gemilang dalam perekonomian sesudahnya.
                        Inilah resep yang harus ditiru oleh wirausaha yang ingin sukses bisnis modal dengkul, walaupun anda bukanlah seorang perantauan, namun tirulah semangat, tekad kerja keras kaum perantaun. Selain maju terus, tidak ada titik kembali. Karena pada titik terbawah keadaan tidak bisa lebih buruk lagi.
2.      SELAMAT DATANGG DI DUNIA BISNIS

                        Jika engkau seorang yang berkemampuan jadilah pedagang, namun jika engkau mutunya setengah-setengah jadilah pegawai.
Shibusawa Eiichi
                        Dalam sebuah seminar tentang kewirausahaan, seorang narasumber yang sering diundang seperti itu menegur seorang pemuda, peserta yang sedang mengajukan pertanyaan. “ saya sering melihat anda ikut dalam seminar-seminar seperti ini, lalu kapan anda mulai menjadi wirausaha ?”
                        Keagamaan pemujda tersebut untuk masuk dunia bisnis dapat dimaklumi. Sebagian besar pemuda, apalagi lulusan perguruan tinggi, berpikiran bahwa menjadi pedagang adalah pilihan paling akhir ketika sudah tidak ditemukan lagi lembaga pemerintahan atau perusahaan yang mau menampung mereka untuk bekerja.
                        Sebab-musababnya tentu mempunyai akar yang dalam, yang tak lain adalah filosofi budaya kita sendiri yang selalu memandang sebelah mata terhadap profesi pedagang. Bahkan cara berfikir seperti ini dipunyai juga oleh pedagang yang sukses.
                        Hampir setiap orang tua mengidam-idamkan putranya menjadi PNS, Pegawai Bank atau perusahaan swasta yang bonafid. Hal ini mempunyai beberapa alasan, yaitu diantaranya:
a.       Menjadi PNS menjamin rasa aman dan meberikan kepastian hidup masa depan (pension dari negara).
b.      Status sosial, di mata masyarakat menjadi PNS mempunyai status sosial yang tinggi.
3.     MENJADI WIRAUSAHA

Seorang wirausaha selalu mencari perubahan, menanggapinya dan memanfaatnya sebagai peluang.
Peter F. Ducker
                        Wirausaha, kata ahli ekonomi Perancis, J.B. Say sekitar tahun 1800, “Memindahkan sumberdaya ekonomi dari kawasan produktivitas yang lebih tinggi dan hasil lebih besar.” Tetapi definisi Say tersebut tidak menjelaskan kepada kita siapa yang dimaksut dengan wirausaha. Dan karena Say megucapkan hal itu dua ratus tahun yang lalu, timbul kekacauan mengenai arti “ wirausaha” dan “kewirausahaan”.
                        Di Amerika Serikat misalnya, wirausaha sering sekali diartikan sebagai seseorang yang memulai bisnis baru, kecil, dan milik sendiri. Orang Jerman menafsirkan wirausha sebagai kemampuan dan kepemilikan. Unternehmer terjemahan harfiah dalam bahasa Jerman dari istilah Say entrepreneur, adalah orang yang memiliki dan sekaligus menjalankan sendiri usahanya.
                        Tetapi tidak setiap bisnis baru, kecil, dan milik sendiri dapat disebut kewirausahaan. Untuk disebut wirausaha mereka harus menciptakan sesuatu yang baru, sesuatu yang berbeda; mereka mengubah atau mengganti nilai,. Bisa juga menciptakan kepuasan baru atau permintaan konsumen yang baru.
                        Suami istri yang membuka warung Tegal dekat sebuah kampus, pasti menghadapi resiko. Tetapi apakah mereka dapat disebut wirausaha ? apa yang mereka lalukan adalah apa yang telah berulang kali mereka lakukan sebelumnya. Mereka mengadu untung dengan makin banyaknya mahasiswa yang suka makan diluar, tetapi mereka sama sekali tidak menciptakan kepuasan baru atau permintaan konsumen baru. Dilihat dari perspektif ini, mereka sesungguhnya bukanlah wirausaha sekalipun usaha mereka itu juga merupakan bisnis baru.
                        Sesungguhnya perusahaan juga tidak harus kecil dan baru agar tidak disebut kewirausahaan, juga tidak terbatas pada lembaga ekonomi, sebuah universitas modern seperti Pace University di Amerika dapat disebut memiliki kewirausahaan. Yang membuat lembaga jasa disebut memiliki kewirausahaan adalah perbedaan yang dimilikinya. Sesuatu yang khas. Jadi sebuah perusahaan ataupun lembaga non ekonomi disebut kewirausahaan adalah karakteristik spesifik yang dimilikinya, selain ukurannya maupun pertumbuhannya.
                        Seorang psikolog dari Harvard University dan telah banyak berjasa dalam proyek-proyek penelitian yang meyangkut berbagai aspek motivasi manusia, David C. Mc Clelland menemukan korelasi yang positif antara kebutuhan akan prestasi dan aktivitas wirausaha. Menurut dia, orang yang telah menjadi wirausaha rata-rata mempunyai tingkat kebutuhan berprestasi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan orang lain pada umumnya. Menurut Mc Clelland ada cirri-ciri poko wirausaha:
1.      Perilaku kewirausahaan
a.       Memiliki resiko-resiko yangt tidak terlalu besar sebagai akibat dari keahlian, bukan karena kebetulan.
b.      Kegiatan yang penuh semangat dan berdaya cipta.
c.       Tanggung jawab pribadi.
d.      Pengtahuan tentang hasil-hasil keputusan; uang sebagai ukuran hasil
2.      Minat terhadap pekerjaan kewirausahaan sebagai akibat dari martabat dan sikap beresiko mereka.
A.    Pengambilan resiko.

Menurut definisinya kewirausahaan adalah memindahkan sumberdaya dari daerah yang produktivitas dan hasilnya rendah., ke daerah produktivitas dan hasiknya tunggi. Tentu saja terdapat resiko kemunkina tidak berasil. Namun andaikata cukup berhasil, maka hasil yang diperoleh haruskahlebih dari cukup sebagai imbalan resiko yang terjadi.
Dunia bisnis yang mengandung banyak unsur  yang tidakdapat diramal atau dikendalikan. Menjual barang dipasar yang relatif bebas itu tidak gampang. Seorang wirausaha harus dapat meramal sikap para pembeli, namun yang dapat dilakukan hanya memperkecil ketidakpastian. Singkatnya peranan kewirausahaan meliputi pengambilan keputusan-keputusan dalam keadaan yang tidak pasti. Sudah tentu, semua kegiatan manusia meliputi keputusan-keputusan dan pada umumnya bersifat tidak pasti tersebut tidak sebanyak yang dilakuka wirausaha.
Pengambilan resiko dalam bisnis jelas berbeda denga pengambilan resiko dalam perjudian. Secara analitis perbedaan itu sangat penting: para penjudi tidak memiliki kendali terhadap hasil kegiatan mereka, kecuali jika mereka berbuat curang. Sedangkan seorang wirausaha dapat mempengaruhi melalui tindakan-tindakannya apakah keputusan yang diambil pada akhirnya akan berhasil atau gagal. Menurut Bondan Winarno, bila seorang penjudi merasa dirinya berada di sisi kemenangan, ia mulai melipat gandakan taruhannya. Dalam bisnis, orang tisak melakukan hal itu. Kaum bisnis memikirkan matang-matang setiap fraksi dari langkah yang akan diambil. Hanya fraksi kecil-kecil saja , karena asumsi atau pengetahuan belum lengkap, yang kadang-kadang dibiarkan berada dalam situasi untung-untungan.
Mereka mencoba sedalam-dalamnya mengenali pasar sasaran, bahkan seringkali harus melakukan riset pasar sebelum mengembangkan suatu jenis usaha, sebab dengan mengenali pasar secara lengkap dan terinci akan mengurangi resiko tersembunyi yang semula tidak keliatan.
Dalam Tactics, Edward de Bono menjelaskan perbedaan antara resiko penjudi dan kaum bisnis. Resiko para penjudi tidak bisa terus-terusan menang juga tidak bisa terus-terusan kalah. Bisnis juga tidak bisa mengikuti pola ini, karena bisnis menuntut pertumbuhan terus-menerus. Masih menurut Bndan Winarno, dalam bisnis setiap resiko diperhitungkan dan diperbandingkan dengan hasil yng akan dicapai. Pada dasarnya orang-orang sukses adalah orang-orang yang berani mengambil resiko, tetapi sebenarnya ia sendiri tidak menyukai resiko tersebut. Karena itu ia berusaha mengurangi resiko itu sebesar-besarnya. Dan mengurangi resiko hanya dapat dilakukan dengan kerja keras serta perencanaan yang matang.
Karena itu kata Peter F. Drucker, “Selama tiga puluh tahun, saya telah melihat otang dengan kepribadian dan tempramen yang amat berbeda satu sama lain, berhasil dengan baik sebagai wirausaha. Tetapi yang jelas, orang selalu menghendaki kepastian tidak akan menjadi wirausaha yang baik. Juga, orang yang demikian itu tidak akan dapat berhasil baik dalam segala mavam aktivitas lain, dalam bidang politik misalnya, atau selaku kapten kapal samudra. Dalam setia kegiatan tersebut dituntut kemampuan mengambil keputusan, dan unsur poko dalam setipa keputusan adalah ketidakpastian”.
B.     Kegiatan yang Penuh Semangat dan Berdaya  Cipta atau Inovasi.
                        Ciri kedua dalam peranan kewirausahaan yang sering dikemukakan adalah kegiatan yang penuh semangat dan berdaya cipta atau inovasi.
                        Para wirausaha seringkali digambarkan sebagai orang yang bekerja keras. Menurut Mc Clelland misalnya, diperkirakan bahwa eksekutif tingkat tinggi rata-rata bekerja 57 hingga 60 jam setiap minggu, dan didalam keadaan mendesak mungkin mereka dapat bekerja selama 70 hingga 80 jam seminggunya. Padahal orang-orang yang melakukan pekerjaan lain mengorbankan sebagian besar waktunya mereka untuk bekerja.
                        Kegiatan wirausaha berdaya cipta atau inovasi. Menurut Drucker, inovasi adalah alat spesifik kewirausahaan. Inovasi adalah tindakan yang member sumberdaya kekuatan dan kemampuan baru untuk menciptakan kesejahteraan. Memang inovasi menciptakan sumberdaya. Tidak ada sesuatu pun yang menjadi sumberdaya sampai orang menemukan manfaat dari sesuatu yang terdaoat dialam, sehingga memberinya nilai ekonomis. Menurut Mc Clelland, seorang usahawan yang tidak menemukan hal-hal baru, dan hanya bersikap menurut cara-cara tradisional, bukanlah seorang wirausaha menurut pengertian yang lazim digunakan.
                        Sebelum itu, mata air pegunungan yang bening hanyalah untuk mandi dan membersihkan kerbau atau sapi milik orang desa, sampai suatu saat Tirto Utomo dapat membangun perusahaan besar air meneral yang sekarang menjadi minuman wajib yang kita konsumsi setiap hari yaitu aqua can vit. Mirip dengan Sosrodjojo memanfaatkan kerepotan orang, daripada sibuk menyeduh the sendiri di rumah, ia membuat teh botol bikina pabrik yang sekarang tersedia di seluruh pelosok negeri ini yaitu The Botol Sosro.
                        Apa yang sebenarnya memungkinkan pendidikan menjadi klasikal ? dibanding dengan latihan sistematis dari calon gur di Institut Kejuruan Ilmu Pendidikan  atau teori-teori pendidikan, namun hasil inovasi sederhan dari buku teks ( buku teks mungkin penemuan dari seoarang inovator besar dalam dunia pendidikan dari Cekoslowakia Johhan Amos Comenius, yang merancang dan menggunakan buku bacaan pertama dalam bahasa latin pada pertengahan abad ke-17). Tanpa buku teks guru paling hebat sekalipun tidak akan dapat mengar lebih dari satu atau dua murid sekaligus, tetapi dengan buku teks guru yan paling bodoh pun dapat memasukkan sedikit pelajaran ke kepala 30-40 murid.
                        Apa yang sebenarnya membuat sepeda motor atau mobil berseliweran berjela-jejal dijalan raya ? yaitu daya beli, daya beli ini adalah hasil ciptaan dari wirausaha yang  melakukan inovasi yakni membeli dengan cicilan, diperkirakan 70  orang membeli kendaraan dengan cicilan, dengan cara ini memungkinkan orang-orang yang mempunyai penghasilan biasa dapat mempunyai kendaraan.
                        Dari beberapa contoh diatas, ada sejumlah inovasi yang menimbulkan perubahan besar, tetapi itu merupakan contih luar biasa. Kebanyakan inovasi yang berhasil adalah jauh lebih sederhana, yakni inovasi memanfaatkan perubahan. Jadi disiplin inovasi adalah suatu disiplin diagnosa: pemeriksaan yang sistematis terhadap daerah perubahan yang biasanya menawarkan peluang kewirausahaan.
C.     Tanggung jawab pribadi
                        Ciri ketiga peranan kewirausahaan yang sering dikemukakan adalah tanggung jawab pribadi. Beberapa orang bahkan menganggap bahwa seorang wirausaha adalah orang yang pada akhirnya bertanggungjawab atas pengambilan keputusan secara pribadi, karena itu bagi seorang wirausaha harus menerima penghargaan atas keberhasilan maupun tumpuan kesalahan jika mengalami kegaglan. Sampai tingkat tertentu tingkat keberhasilan sebagai seorang wirausaha bergantung kepada kesdiaan dirinya untuk bertanggungjawab atas pekerjaannya sendiri.
                        Seorang mungkin dapat memperoleh kepuasan prestasi dari suksesnya suatu perushaan, jika ia telah ikut atau terlibat mengambil keputusan-keputusan tertentu yang mendukung sukses itu, karena itulah ia mempunyai cara untuk mengukur seberapa hebat yang telah dilakukannya.
D.    Pengetahuan tentang Hasil-hasil Keputusan.
                        Seoarang wirausaha biasanya memiliki pengetahuan yang pasti mengenai apakah ia telah bekerja dengan baik atau tidak. Apakah ia tekah telah mengambil serangkaian keputusan yang tepat atau tidak. Ukuran keberhasilan it berwujud: laba, laju pertumbuhan dan lain sebagainya. Orang menggeluti profesi lain mungkin juga memiliki standard yang tepat untuk dapat digukan mengukur keberhasilannya. Seorang dokter tahu apakah pasiennya setelah diobati sembuh atau tidak. Seorang pengacara tahu apakah ia berhasil memenagkan perkaranya dipengadilan atau tidak.
                        Namun ada profesi-profesi yang hanya memiliki ukuran yang sangat umum tentang keberhasilan maupun kegagalan yang mereka lakukan. Seorang pendeta misalnya, seringkali hanya didasarkan keyakinan apaka mereka bertindak sesuai prosedur yang telah ditetapkan untuk pekerjaannya.
E.     Perwatakan Pribadi Para Wirausaha.
                        Menurut Geoffrey G. Meredith, menjadi seorang wirausaha berarti memadukan perwatakan pribadi, keuangan dan sumber-sumber daya dilingkungan anda.
                        Menjadi wirausaha berarti memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang-peluang, mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang-peluang itu.
                        Meredith mencatat ciri dan sifat-sifat sebuah profil dari wirausaha sebagai berikut: 


Ciri
Watak
Percaya diri
Keyakinan, ketidaktergantungan, individualis, optimism.
Berorientasi tugas dan hasil
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetic dan inisiatif.
Pengambil resiko
Kemampuan mengambil resiko, suka pada tantangan.
Kepemimpinan
Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain.
Keorisinilan
Inovatif dan kreatif, fleksibel, punya banyak sumber, serba bisa, mengetahui banyak.
Berorientasi masa depan
Pandangan ke depan, perspektif.

Daftar ini meliputi watak-watak yang seyogyanya anda miliki dan kembangkan jika anda ingi menjdi wirausaha. Namun mustahil jika anda menemui wirausaha yang mendapat angka tinggi untuk semua sifat-sifat itu, tetapi besar kemungkinannya bahwa para wirausaha yang anda temui akan mendapat angka tinggi untuk kebanyaka sifat-sifat itu, terutama kepercayaan pada diri sendiri, kemampuan mengambil resiko, fleksibel, keinginan untuk mencapai sesuatu, dan keinginan untuk tidak bergantung pada orang alain.      
4.      INTREGITAS

                        Menjadi manusia seutuhnya dalam arti seimbang komponen jiwa, cipta, rasa, dan karya, seimbang sebagai manusia yang sekarang hidyp di dunia dan besok di akhiratadalah suatu cita-cita yan mungkin tidak bisa dicapai oleh siapa pun. Padahal yang dibutuhkan di dunia ini adalah orang semacam itu, seorang yang sadar akan kearifannya, sadar dan insyaf atas tugas dan kewajibannya untuk mencurahkan yang sebaik-baiknya dalam dirinya, sadar akan darma baktinya.
                        Filsuf Yunani Diogenes pada siang hari sambil membawa lentera menvari manusia sejati, yakni orang-orang yang betul-betul jujur, tulus ikhlas di seluruh kota Athena. Karena mencari orang yang jujur dan berani itulah yang menyababkan seorang penyair Inggris mengucapkan kalimat mashur: “ seorang yang jujur adalah seorang yang mulia dihadapan Tuhan”. Diogenes dengan sia-sia dan ketika banyak orang mengerumuninya di pasr, maka katanya, “ saya mencari orang-orang yang berwatak bukan yang kerdil”.
A.    Diperlukan orang berwatak ?   
                        Kalimat demikian jarang dan mungkin tidak pernah dipasang di sebuah iklan lowongan kerja di surat kabar. Akan tetapi disetiap jabatan, setiap pekerjaan, orang-orang yang demikian itulah yang diperlukan. Karena orang yang demikian itu tidak mungkin ikut-ikutan dengan orang banyak. Ia punya keberanian denhan keyakinan yang kuat, ia berani mengatakan “Ya”, tetapijuga berani mengatakan “tidak”. Manusia demikian itu akan berusaha, agar kemampuan yang dimilikinya tak akan mengkhianati rasa kemanusiaannya. Meskipun ia mengejar tujuan tertentu, namun ia tidak akan mengkhianati hati nuraninya, melumpuhkan atau menindasnya. Ia berusah bagaimanapun baiknya slah satu komponen jiwa yang ia miliki, komponen jiwa itu tidak boleh menggangu perkembangan komponen jiwa orang lain.
                        Dari sebuah lapran yang disampaikan oleh seoarang arsitek bernama Charles Schreiber dalam bukunya “live and be free thru psycho-cybernetics”, kita mendapat kesimpulan yang berharga, yaitu pendidikan formal melalui sekolah dari sekolah dasar sampai universitas hanyalah akan membentuk 15  dari seluruh masa depan kita, sedangkan 85 dari masa depan kita akan sangat ditentukan oleh nilai-nilai kepribadian kita.
5.      BERFIKIR POSITIF
Pikiran adalah suatu kekuatan yang jika disertai tujuan yang jelas, kemauan yang menyala-nyala dapat mewujudkan suatu impian (cita-cita) menjadi nyata. Seperti berhasil dalam  sekolah, posisi yang lebih tinggi, usah ayang lebih maju, singkatnya suatu keberhasilan dan kekayaan.
A.    Pikiran Dapat Memindahkan Gunung .
                        Dua puluh tahun yang lalu penulis mengenal seorang pemuda, waktu itu ia baru lulus SMP, sedang penulis kelas 2 SMA, karena problem keluarga, ia merantau ke Yogyakarta. Ia terjun ke dunia perdagangan benar-benar modal dengkul alias dari nol. celana levis hartanya yang paling berharga ia jual ke tukang loak dan ia gunakan sebagai modal berdagang rokok asongan disekitar Pasar Beringharjo dan kawasan Shopping Centre. Bila malam ia tidur di mushola disekitar situ. Ia selalu bersemangat dan dagangannya paling lengkap termasuk permen Hexos kesukaa penulis. Yang membuat penulis bersahabat dengannya, karena pemuda ini berbeda dengan penjual-penjual rokok asongan lainnya, kemana- mana sambil berjualan ia selalu membawa buku. Pemuda ini gemar membaca. Kebetulan penulis juga suka membaca dan sedang tergila-gila buku tentang kewirausahaan.
B.     Rumus yang Menyebabkan Berhasil.
                        Apa yang menyebabkan seseorang terus maju, menanjak, berhasil melipat gandakan kekayaan dan kebahagiaannya, sedang yang lain memulai pun tidak berani ? apa yang menyebabkan seseorang mempunyai tenaga yang tidak ada habis-habisnya, sedang yang lain lungkrah tak berdaya. Apakah rahasianya ?
                        Pelajarilah prang-orang yang pernah mendapatkannya dan kemudian pelajarilah terutama dirimu sendir, riwayat hidupmu, jatuh bangunmu, penderitaanmu, kemalanganmu, kemiskinanmu, singkatnya persoalanmu. Ketahuilah bahwa dala ini kalau ingin mendapatkan sesuatu maka harus diperjuangkan. Sekolah tidak pernah mengajarkan ini.
                        Sebuah rumus untuk belajar apa dan bagaimana memperjuangkannya, perhatikanlah bahwa semua keberhasilanmu, semua kekayaan dan kemajuan berbenih pada satu cetusan gagasan atau bisa disebut ide, cita-cita, tujuan atau harapan, atau sebut apa  saja, sesuatu yang tergambar jelas ingin dimiliki atau dilakukan.
                        Kemajuan, kekayaan dan keberhasilan hanya memerlukan satu ise sehat saja. Kalau anda mengalami suatu keberhasilan, maka bertanyaklah, dimana sajakah keberhasilan sebelum ini tersembunyi ? jawabannya dalam dirimu sendiri. Kemajuan dan keberhasilan dimulai dengan berfikir dengan tujuan pasti, sungguh tidak memerlukan kerja berat.
                        Bagaimanakah membentuk cara berfikir yang dapat mengundang keberhasilan ?
                        Aku menghendakinya dan aku harus dapat bukan aku pasti dapat. Kelemahan utama dari dan setiap orang adalah pertanyaan mustahil atau tidak mungkin. Mereka begitu percaya tidak dapat maju, kaya dan berhasil karena seluruh pikirannya sudah terbiasa hanyut dalam kehidupan miskin, menderita, gagal, pasrah, nrimo, dan sebagainya.
                        Salah satu sebab utama yang menyebakkan kegagalan adalah kebiasaan orang untuk berhenti di tengah jaln setalah mengalami kegagalan pertama, kedua, kesepuluh yang semua itu bersifat sementar. Sebelum kemajuan sampai pada seseorang dalam kehidupannya dapatlah dipastikan bahwa ia telah mengalami kegagalan berkali-kali dan bahkan pernah putus asa.
                        Kebanyakan orang akan menghentikan usahannya begitu ia terpukul oleh rintangan-rintangan berat, orang yang telah mencapai kemajuan pada umumnya justru telah melewati suatu titik balik dimana mereka mengalami penderitaan dan kegagalan. Kegagalan itu seperti seorang penipu dengan akal licik, yang mencemoohkan dan gemar mempermainkan orang yang tidak sabar, justru pada saat-saat orang hamper-hampir akan merebut kemenangan.
                        Demikianloah setiap orang yang ingin berhasil dan mendapatkan gelar wirausaha (entrepreneur), hanya akan mencapainya, jika ia telah lulus dari “Universitas Kegagalan”, fakultas “ penderitaan gdan pantang putus asa”. Sesungguhnya pantang putus asa, ulet, punya kemampuan menahan penderitaan adalah unsure kekuatan yang dapat dipergunakan untuk kemajuan dan keuntungan diri kita.    
C.    Memasukkan Unsur Teologis dalam Perjuangan Menuju Sukses.

            Seorang teman dekat yang menekuni duni sufi memberi saran dalam mewujudkan gagasn agar menjadi kenyataan, janganlh terlalu yakin dengan hanya bersandar kepada diri sendiri, karena boleh jadi Tuhan akn memperlihatkan kekuasaannya untuk sepenuhnya mengubah semua keinginan kita.
            Karena itu unsur-unsur teologis perlu dimasukkan dalam perjuangan menuju sukses. Dengan memasukkan unsure-unsur teologis dalam setia langkah, kita akan merasa semakin kuat karena didukung oleh kekuatan yang Maha Kuasa dan Maha Kaya yaitu Allah SWT. Ciri orang begini selalu menghindari sesumbar, karena Allah SWT tidak suka dengan orang-orang yang sombong.
            Selalu berdoa memohon kepada Allah SWT agar cita-cita kita dikabulkan setiap selesai shalat. Suka bersedekah, ajaran orang tuan saya, sebisa-bisanya jangan pernah menolak permintaan peminta-peminta, walaupun dalam hatimu kamu tidak suka, karena peminta-minta itu berbadan tegap dan kuat masih bisa bekerja, atau orang yang meminta sumbangan, walaupun kamu tahu ia sebenarnya menipu, berilah sekadarnya, kalau perlu kantongi recehan seratus rupiah. Bersikaplah hormat dan santun kepada orang miskin. Allah SWT berfirman dalam hadist Qudsi, “ carilah keridhaanku dengan mencari keridhaan orang miski”. “barang siapa merendahkan diri dan santun kepada orang miskin, maka dia akan Aku muliakan di dunia dan di akhirat”.
           
Cara kita memelihara pikiran-pikiran positif.
Produksi dalam pabrik kita dibawh pengawasa dua mandor. Satu kita sebut tuan kemenangan, dan yang satunya lagi tuan kekalahan. Tuan kemenangan bertanggungjawab menghasilkan pikiran-pikiran yang positif. Dengan segala alasannya, mengapa anda dapat, mengapa anda berhasil melakukan sesuatu dan lain-lain. Tuan kekalahan menghasilkan pikiran-pikiran yang negatif juga dengan alas an-alasannya, mengapa kita tidak dapat, mengapa kia lemah dan sebagainya. Spesialisasinya adalah rangkaian pikiran, mengapa anda gagal.
Baik tuan kemenangan maupun tuan kekalahan sabgat patuh kepada anda. Mereka cepat menjalankan perintah. Yang perlu anda lakukan untuk meberi isyarat pada mandor itu hanyalah kesiapan mental sedikt saja. Jika isyaratnya positif, tuan kemenangan akan melangkah maju dan segara bekerja. Begitu pula jika isyaratnya negative, tuan kekalahan akan melangkah maju.
Masukkan dalam diri anda pikiran-pikiran yang memperbesar ketabahan, semangat, ketegasan, keberanian, dan lain-lain. Usahakanlah selalu aga anda selalu memperkuat batin dan menambah kecakapan pribadi anda. Timbulkan dan periharalah pikiran-pikiran yang memperkuat percaya diri anda. Semua pikiran adalah fondasi yang kokoh bagi bangun rumah yang sukses modal dengkul.

6.      PUNYA PERENCANAAN BISNIS YANG BAIK

                        Dalam jangka panjang, orang hanya mencapai apa yang nereka tuju.
Henry David Thoreau
                        Menurut pengamtan penulis, hamper semua wirausaha sukses bisnis modal dengku mempunyai tiga ciri, yaitu:
a.       Intregitas diri
b.      Mempunyai perencaan bisnis
c.       Mau bekerja keras
Intregitas berakibat timbulnya kepercayaan iri dari pihak lain dan ini modal yang ternilai. Perencanaan member arah kemana bisnis akan melangkah. Bekerja keras, itulah modal terbesar dari sukses bisnis bodal dengkul.
A.    Visi dan Misi
 Setiap orang, setiap perusahaan, setiap bangsa mempunyai gambaran masa depan, yakni sebuah cita-cita. Pada tahun 1928 umpamanya, pemuda-pemudi Indonesia mempunyai cita-cita yang disebut Sumpah Pemuda: satu bangsa, bahasa Indonesia; satu bangsa, bangsa Indonesia; satu tanah air, tanah air Indonesia. Dan ternyata cita-cita itu terwujud, cita-cita ke depan itulah yang disebut visi.
Menurut Jansen H. Sinamo dalam artikelnya Menciptakan Visi Motivatif (In Search of Powerful Vision) secara ringkas visi adalah apa yang kita dambakan, dalam hal ini secara organisasional tentunya, untuk kita miliki atau peroleh di masa depan (what do we want to have). Sedangkan misi adalah dambaan tentang kita ini ingin menjadi apa di masa depan (what do ve want to be).
 Dari pengertian di atas maka elemen visi misalnya antara lain memiliki sepuluh toko buku di beberapa kota besar di Indonesia, memiliki volume penjualan di atas satu milyar, memiliki sistem komputer yang online pada tahun 2006 dan sebagainya. Sedangkan contoh elemen misi antara lain misalnya menjadi toko besi yang terbesar di Yogyakarta, menjadi yang terbaik di bidang pelayanan kepada pembeli dan sebagainya. Perhatikan kata memiliki untuk visi dan menjadi untuk misi.
            Dengan demikian visi dapat disinomimkan dengan sasaran agung, sedang misi dapat disinonimkan dengan tugas agung, pada tingkat profesioanal, visi itu cita-cita sedang misi itu panggilan hidup. Visi itu berkarakter material sedang misi itu berkarakter spiritual.
Masih menurut Jansen H. Sinamo ada enam bab mengapa visi dan misi tidak terwujud.
Pertama, kerancaun pengertian misi dan misi, kegagalan misi dan visi bisinis adalah karena konsep dan pengertian kita tentang visi dan misi sendiri itu rancu, tidak jelas atau kabur. Jika pada tahap pengertian saja sudah kabur apalagi dalam pelaksanaannya.
Kedua, visi dan misi tidak betul-betul didambakan, secara instrinsik ternyata kita tidak sungguh-sungguh mendambakan tercapainya visi dan misi itu sendiri.
Ketiga, visi dan misi kita tidak mewakili penderitaan dan harapan kita, jika dibalik maka visi dan misi harus mampu merefleksikan derita dan harapan kita.
Keempat, visi dan misi tidak diyakini dapat dicapai, banyak rumusan visi dan misi tidak dianggap sebagai hal yang realistic dapat dicapai. Artinya visi dan misi itu tidak dipercaya oleh para konstituennya, akibatnya orang menyerah sebelum berjuang.
Kelima, visi dan misi kita tidak fleksibel, banyak visi dan misi mati tidak berdaya dan kehilangan gergetnya karena diperlukan seperti ayat kitab suci, padahal visi dan misi bukan kalimat Allah. Visi dan misi haruslah dinamik tanpa kehilangan esensi ideal dan transendetalnya, maka perumusannya pun harus up to date dalam menggambarkan visi dan misi itu sendiri.
Keenam, visi dan misi kita tidak didukung oleh strategi bisnis dan sistem manajemen yang tepat, perilaku manusia dalam organisasi sangat dipengaruhi oleh sistem-sistem yang dipakai dalam organisasi tersebut.
Jadi visi dan misi di atas dapat disusun dan diemplementasikan dengan tuntas lewat dukungan sistem-sistem manajemen yang sesuai, maka sukses yang digambarkan oleh visi dan misi tersebut dapat direalisasikan dan ditunaikan dengan baik.
B.                 Modal Uang Hanya Pelengkap
Janganlah mudah percaya mitos yang mengatakan bahwa usaha itu tidak mungkin dimulai dengan modal dengkul.
Purdi E. Chandra
Dalam berbisnis modal uang bukanlah segala-galanya. Intregitas, kerja keras, pengetahuan tentang pasar, penguasaan tentang teknologi, keahlian dan seterusnya adalah modal yang sama pentingnya dengan modal uang.
Kalau kita berwatak saudagar, artinya manusia dengan seribu akal, kita memulai bisnis dengan tanpa modal uang sepeser pun tetap bisa.
Pertama, kita mulai dari pedagang perantara (makelar) lebih dahulu, kedua, kita meminta konsumen untuk membayar dimuka dulu sebelum transaksi, ketiga, dengan system bagi hasil, kita punya keterampilan orang lain punya modal. Biasanya kerjasama seperti ini dilakukan rumah makan Padand.
Purdi E. Chandra mengatakan, kalau kita tidak punya modal, “kuncinya adalah BODOL”, itu singkatan Berani, Optimis, Duit, Orang lain.
Adakalanya kita salah menganalisis, kita menganggap bahwa yang sangat kita butuhkan adalah modal uang, dengan demikian diperlukan dana pinjaman entah dari Bank ataupun dari perorangan. Padahal sesungguhnya yang diperlukan keterampilan manajemen. Sebagian orang jarang sadar begitu kita mendapat pinjaman dana dari Bank berarti kita harus lebih bekerja keras, karena kita harus membayar karyawan yang tidak kelihatan yaitu bunga Bank.

7.      MENEMUKAN TRIGGERS TUGAS PALING PENTING BAGI WIRAUSAHA

Sebuah sukses lahir bukan karena kebetulan atau keberuntungan semata.
 Sebuah sukses terwujud, karena diikhtiarkan, melalui perencanaan yang matang, keyakinan, kerja keras, keuletan dan niat baik.
Anonim
Menurut Geoffrey G. Meredith para wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai peluang-peluang bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibuthkan guna mengambil keuntungan daripadanya, dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan sukses.
Seorang wirausaha sebaiknya melakukan sesuatu dengan efisien, yakni melakukan sesuatu dengan cara yang benar yaitu menjalankan usahanya menurut praktek-praktek bisnis sesuai prosedur yang paling tepat, teknik-teknik produksi yang murah. Namun hal itu belum menjamin keberhasilannya, bisa saja ia gagal jika hasil produksinya tidak diterima konsumen.
Tetapi jika ia bertindak efektif, yakni mencari segala sesuatu yang benar untuk bisa dilakukan, maka ia pasti selamat karena produk yang ia buat adalah sesuatu yang dibutuhkan atau diminta konsumen.
A.    Menciptakan Ledakan Permintaan
                        Tugas seorang wirausaha yang paling penting adalah menciptakan permintaan. Seorang wirausaha dianggap berhasil, jika produk yang diciptakanny berhasil meledak dipasaran. Jika ternyata permintaan yang diciptakan biasa-biasa saja, berari kurang berhasil. Denga tekun dan seksama, seorang wirausaha harus mencari trigger (pelatuk) pada produknya yang diharapkan kelak mampu meledak permintaan.
                        Sekitar tahun 2002 dunia penerbitan di Indonesia dikejutkan dengan terbitnya sebuah buku yang ditulis Moammar Emka berjudul Jakarta Undercover yang dalam waktu sangat singkat buku itu mampu meledak permintaan  masyarakat.
                        Demikianlah seorang wirausaha harus jeli dalam mencari, menemukan dan menarik trigger yang benar-benar akurat. Apalagi dalam situasi sekarang ini dimana pilihan konsumen demikian beragam sehingga pasarnya disebut pasar pembeli. Itulah tugas terpenting sekaligus tersulit dari seorang wirausaha.
                        Menurut Ir. Anis Gunawan, M.B.A., trigger bisa diciptakan dari kebutuhan konsumen yang tersembunyi, yang dapat dipengaruhi lewat promosi. Jika trigger tersebut betul-betul ditemukan, permintaan pasti meledak meskipun situasi mengalami resesi. Jadi, permintaan yang meledak karena trigger, sama sekali tidak mempengaruhi faktor resesi.
                        Namun perlu diingat, trigger suatu permintaan bukanlah permintaan bukanlah pekerjaan sederhana. Menurut Anis Gunawan, ada tiga cara yang bisa ditempuh, yaitu:
1.      Penguasaan atas informasi pemasaran.
Penguasaan atas informasi pemasaran merupakan hal yang sangat membantu. Bisa iklan lewat radio, Koran, dan sebagainya.
2.      Brand Positioning yang tepat.
Dicontohkan oleh Anis Gunawan yang pada waktu itu adalah Manager Pemasaran PT. SQUIBB Indonesia, pada tahun 1983 Engran diposisikan sebagai vitamin untuk “kondisi puncak”. Belajar dari pengalaman ini kemudian posisi Engran diubah sebagai mineral dan vitamin untuk” lesu darah”. Tema baru ini ternyata sangat sesuai dengan keinginan konsumen, sehingga permintaan meledak, selama periode 1984-1985 penjualan naik 50. Topik lesu darah mampu menerobos dan menari para konsumen. Untuk mengetahui apakah hal itu benar-benar trigger atau bukan dibutuhkan informasi pasar sebagai alat pemantau.
3.      Pemantauan jaringan distribusi
Pemantauan jaringan distribusi sangat penting untuk mengetahui nasib produk yang kita edarkan. Di dalam pemantauan jaringan distribusi yang penting diperhatikan adalah potensi setiap penyalur besar atau grosir. Harus diketahui mana-mana grosir yang berpengaruh, mana yang tidak, sehingga permintaan yang meledak karena kena trigger bisa terus berkembang karena tersedia secara luas di pasar.



DAFTAR PUSTAKA


Chasan, Mas’ud. 2005. Sukses Bisnis Modal Dengkul. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar